Hukum kekekalan momentum linear akan selalu berlaku pada sistem dua
buah benda bertumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang mempengaruhi. Jadi
momentum linear sistem akan tetap sama, namun energi kinetik sistem dapat
berkurang karena dapat berubah menjadi energi lain maka hukum kekekalan energi
kinetiknya tidak berlaku
Berdasarkan berlaku
atau tidaknya hukum
kekekalan energi
mekanik ( khususnya energi kinetik) tumbukan terbagi menjadi 3 jenis :
1.
Tumbukan Lenting Sempurna
2.
Tumbukan Tidak Lenting
3.
Tumbukan Lenting Sebagian
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Pada peristiwa tumbukan ini, energi
kinetik sistem adalah tetap atau dapat dikatakan hukum kekekalan energi kinetik
berlaku.. Jadi, energi kinetik total kedua benda sebelum
dan sesudah tumbukan
adalah tetap. Oleh karena
itu, pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum
kekekalan energi kinetik. Tumbukan lenting sempurna hanya terjadi pada benda
yang bergerak saja.
Dua buah benda memiliki massa masing-masing m1 dan m2 bergerak
saling mendekati dengan kecepatan sebessar v1 dan v2 sepanjang
lintasan yang lurus. Setelah keduanya bertumbukan masing-masing bergerak dengan
kecepatan sebesar v’1 dan v’2 dengan
arah saling berlawanan. Berdasarkan hukum kekekalan momentum dapat ditulis
sebagai berikut.
m1v1 +
m2v2 = m1v’1 + m2v’2
m1v1 – m1v’1 = m2v’2 –
m2v2
m1(v1 –
v’1) = m (v’2 – v2)
Sedangkan berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik,
diperoleh persamaan sebagai berikut.
Ek1 +
Ek2 = E’k1 + E’k2
½ m1v12 +
½ m2v22
= ½ m1(v’1)2 + ½ m2(v’2)2
Jika persamaan di atas saling disubtitusikan, maka
diperoleh persamaan sebagai berikut.
m1(v1 +
v’1)(v1 – v’1) = m1(v’2 +
v2)(v1 – v’1)
v1 +
v’1 = v’2 + v2
v1 –
v2 = v’2 – v’1
-(v2 –
v1) = v’2 – v’1
Persamaan di atas menunjukan bahwa pada tumbukan
lenting sempurna kecepatan relatif benda sebelum dan sesudah tumbukan besarnya tetap
tetapi arahnya berlawanan.
Contoh soal
Dua benda
bermassa sama bergerak saling mendekati pada suatu lintasan garis lurus, di
mana kelajuan benda 1 adalah 6 m/s dan kelajuan benda 2 adalah 8 m/s. Jika
setelah bertumbukan, benda 2 bergerak ke kiri dengan kelajuan 5 m/s maka besar
dan arah kecepatan benda 1 setelah bertumbukan adalah…
Jawab :
Dik : (m1) = m
Dik : (m1) = m
(m2) = m
(v1) = -6 m/s
(v2) = 8 m/s
(v2’) = 5 m/s
(v1) = -6 m/s
(v2) = 8 m/s
(v2’) = 5 m/s
Dit : v1’?
Jawab : HKM : m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
Jawab : HKM : m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
m v1 + mv2 = mv1’ + mv2’
m (v1 + v2) = m (v1’ + v2’)
m (v1 + v2) = m (v1’ + v2’)
Massa kedua
benda sama sehingga m dilenyapkan dari persamaan :
v1 + v2 = v1’ + v2’
-6 + 8 = v1’ + 5
2 – 5 = v1’
v1’ = -3 m/s
Tanda negatif menyatakan bahwa arah benda 1 berlawanan
dengan arah benda 2
2. Tumbukan Tidak Lenting
Pada peristiwa tumbukan ini
terjadi pengurangan energi kinetik sistem atau dapat disebut hukum kekekalan
energi kinetik tidak berlaku. Tumbukan tidak lenting disebut tidak lenting sama
sekali jika sesaat setelah tumbukan kedua benda saling menempel dan bergerak
bersama dengan kecepatan yang sama.
Maka dapat ditulis : m1v1 +
m2v2 = m1v’1 +
m2v’2
Karena v’1 = v’2 =
v’, maka :
m1v1 +
m2v2 = (m1 + m2)
v’
Contoh
Soal
Bola merah bermassa 1 kg bergerak ke kanan dengan
kelajuan 20 m/s menumbuk bola hijau bermassa 1 kg yang diam di atas lantai.
Tentukan kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan jika terjadi tumbukan
tidak lenting (sama sekali)!
Jawab
Jawab
Dik : m1 = 1 kg
v1 = 20 m/s
m2 = 1 kg
v'1 = v'2 = v'
v'1 = v'2 = v'
Dit : HKM : m1v1 +
m2v2 = m1v’1 +
m2v’2
m1v1 +
m2v2 = (m1 + m2) v’
(1)(20) + (1)(0) = (1+1) v’
20 = 2 v’
v’= 10m/s
3. Tumbukan Lenting Sebagian
Dalam
tumbukan lenting sempurna ∆v’ = −∆v
atau −∆v’/ ∆v = 1
Rasio dari −∆v’/ ∆v disebut sebagai koefisien restitusi (e)
Rasio dari −∆v’/ ∆v disebut sebagai koefisien restitusi (e)
Koefisien
restitusi (e) adalah negatif perbandingan
antara kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif
sesaat sebelum tumbukan, untuk tumbukan satu dimensi.
Misalnya, sebuah bola tenis
dilepas dari ketinggian h1 di atas
lantai. Setelah menumbuk lantai bola akan terpental setinggi h2, nilai h2 selalu
lebih kecil dari h1.
perhatikan gambar diatas. Kecepatan bola sesaat sebelum tumbukan adalah v1 dan sesaat setelah tumbukan v1’ . Berdasarkan persamaan gerak jatuh bebas, besar
kecepatan bola memenuhi persamaan :
Untuk kecepatan lantai
sebelum dan sesudah tumbukan sama dengan nol (v2 =
v’2 = 0). Jika arah ke benda diberi harga negatif, maka
akan diperoleh persamaan sebagai berikut.
Dan untuk kasus seperti
dibawah :
Sebuah bola yang dijatuhkan ke
lantai akan memantul hingga berhenti dan diam. Bola terus memantul tapi lantai
tetap diam. Koefisien restitusi untuk kasus tersebut adalah :
Contoh Soal
Bola karet dijatuhkan dari ketinggian 1 meter seperti gambar berikut !
Jika bola memantul kembali ke atas dengan ketingggian 0,6 meter, tentukan tinggi pantulan bola berikutnya!
Jawab :
Dik : h1
= 1 m
h2
= 0,6
Dit : h3?
Jawab :
Casino - Dr. Martin's, MD
BalasHapusCasino is a hotel and casino near the Cincinnati/Northern Kentucky Mountains. 과천 출장안마 Located 군산 출장마사지 in the heart of scenic southeastern Ohio, it is home to 경상남도 출장안마 three Rating: 4.5 · 2,271 reviews 논산 출장샵 · Price range: 광주 출장마사지 $