Jenis-Jenis Tumbukan

by 06.59 1 komentar
Hukum kekekalan momentum linear akan selalu berlaku pada sistem dua buah benda bertumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang mempengaruhi. Jadi momentum linear sistem akan tetap sama, namun energi kinetik sistem dapat berkurang karena dapat berubah menjadi energi lain maka hukum kekekalan energi kinetiknya tidak berlaku
Berdasarkan berlaku atau tidaknya hukum kekekalan energi mekanik ( khususnya energi kinetik) tumbukan terbagi menjadi 3 jenis :
1.       Tumbukan Lenting Sempurna
2.       Tumbukan Tidak Lenting
3.       Tumbukan Lenting Sebagian

1.       Tumbukan Lenting Sempurna

Pada peristiwa tumbukan ini, energi kinetik sistem adalah tetap atau dapat dikatakan hukum kekekalan energi kinetik berlaku.. Jadi, energi kinetik total kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Oleh karena itu, pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi kinetik. Tumbukan lenting sempurna hanya terjadi pada benda yang bergerak saja.
Dua buah benda memiliki massa masing-masing m1 dan m2 bergerak saling mendekati dengan kecepatan sebessar v1 dan v2 sepanjang lintasan yang lurus. Setelah keduanya bertumbukan masing-masing bergerak dengan kecepatan sebesar v’1 dan v’2 dengan arah saling berlawanan. Berdasarkan hukum kekekalan momentum dapat ditulis sebagai berikut.
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
m1v1 – m1v’1 = m2v’2 – m2v2
m1(v1 – v’1) = m (v’2 – v2)

   Sedangkan berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik, diperoleh persamaan sebagai berikut.
Ek1 + Ek2 = E’k1 + E’k2
½ m1v12 + ½ m2v22  = ½ m1(v’1)2 ½ m2(v’2)2

Jika persamaan di atas saling disubtitusikan, maka diperoleh persamaan sebagai berikut.
m1(v1 + v’1)(v1 – v’1) = m1(v’2 + v2)(v1 – v’1)
v1 + v’1 = v’2 + v2
v1 – v2 = v’2 – v’1
-(v2 – v1) = v’2 – v’1
Persamaan di atas menunjukan bahwa pada tumbukan lenting sempurna kecepatan relatif benda sebelum dan sesudah tumbukan besarnya tetap tetapi arahnya berlawanan.
Contoh soal
Dua benda bermassa sama bergerak saling mendekati pada suatu lintasan garis lurus, di mana kelajuan benda 1 adalah 6 m/s dan kelajuan benda 2 adalah 8 m/s. Jika setelah bertumbukan, benda 2 bergerak ke kiri dengan kelajuan 5 m/s maka besar dan arah kecepatan benda 1 setelah bertumbukan adalah…
Jawab :
Dik :    (m1) = m
(m2) = m
(v1) = -6 m/s
(v2) = 8 m/s
(v2’) = 5 m/s
Dit :        v1’?
Jawab :                 HKM :  m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2

m v1 + mv2 = mv1’ + mv2
m (v1 + v2) = m (v1’ + v2’)

Massa kedua benda sama sehingga m dilenyapkan dari persamaan :

v1 + v2 = v1’ + v2
-6 + 8 = v1’ + 5
2 – 5 = v1
v1’ = -3 m/s
Tanda negatif menyatakan bahwa arah benda 1 berlawanan dengan arah benda 2

2.       Tumbukan Tidak Lenting

Pada peristiwa tumbukan ini terjadi pengurangan energi kinetik sistem atau dapat disebut hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku. Tumbukan tidak lenting disebut tidak lenting sama sekali jika sesaat setelah tumbukan kedua benda saling menempel dan bergerak bersama dengan kecepatan yang sama.
                
Maka dapat ditulis :                 m1v1 + m2v2        =             m1v’1 + m2v’2
          Karena v’1 = v’2 = v’,   maka :
m1v1 + m2v2        =             (m1 + m2) v’
Contoh Soal
Bola merah bermassa 1 kg bergerak ke kanan dengan kelajuan 20 m/s menumbuk bola hijau bermassa 1 kg yang diam di atas lantai.

Tentukan kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan jika terjadi tumbukan tidak lenting (sama sekali)!
Jawab
Dik :     m1 = 1 kg
v1 = 20 m/s
m2 = 1 kg
v'1 = v'2 = v'
Dit :        HKM :    m1v1 + m2v2             =            m1v’1 + m2v’2
       m1v1 + m2v2             =            (m1 + m2) v’
       (1)(20) + (1)(0)       =            (1+1) v’
        20                           =             2 v’
                   v’= 10m/s
               

3.       Tumbukan Lenting Sebagian

Dalam tumbukan lenting sempurna  ∆v’ = −∆v atau  −∆v’/ ∆v = 1
Rasio dari  −∆v’/ ∆v disebut sebagai koefisien restitusi (e)


Koefisien restitusi (e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan, untuk tumbukan satu dimensi.


Misalnya, sebuah bola tenis dilepas dari ketinggian h1 di atas lantai. Setelah menumbuk lantai bola akan terpental setinggi h2, nilai h2 selalu lebih kecil dari h1.


perhatikan gambar diatas. Kecepatan bola sesaat sebelum tumbukan adalah v1 dan sesaat setelah tumbukan v1 . Berdasarkan persamaan gerak jatuh bebas, besar kecepatan bola memenuhi persamaan :

Untuk kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan sama dengan nol (v2 = v’2 = 0). Jika arah ke benda diberi harga negatif, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut.

 Dan untuk kasus seperti dibawah :
Sebuah bola yang dijatuhkan ke lantai akan memantul hingga berhenti dan diam. Bola terus memantul tapi lantai tetap diam. Koefisien restitusi untuk kasus tersebut adalah :




Contoh Soal

Bola karet dijatuhkan dari ketinggian 1 meter seperti gambar berikut !

Jika bola memantul kembali ke atas dengan ketingggian 0,6 meter, tentukan tinggi pantulan bola berikutnya!
 

Jawab :
Dik          :               h1 = 1 m
                                h2 = 0,6
Dit          :               h3?
Jawab   :

               












Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

1 komentar:

  1. Casino - Dr. Martin's, MD
    Casino is a hotel and casino near the Cincinnati/Northern Kentucky Mountains. 과천 출장안마 Located 군산 출장마사지 in the heart of scenic southeastern Ohio, it is home to 경상남도 출장안마 three  Rating: 4.5 · ‎2,271 reviews 논산 출장샵 · ‎Price range: 광주 출장마사지 $

    BalasHapus